1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak
ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13]
kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian
rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. Dan mereka yang beriman kepada
kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah
diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat[18].
5. Mereka Itulah yang tetap mendapat
petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19].
6. Sesungguhnya orang-orang kafir,
sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,
mereka tidak juga akan beriman.
7. Allah telah mengunci-mati hati
dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka
siksa yang Amat berat.
8. Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada
hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan
orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
mereka tidak sadar.
10. Dalam hati mereka ada
penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada
mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka
menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, Sesungguhnya mereka
Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada
mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman."
mereka menjawab: "Akan berimankah Kami sebagaimana orang-orang yang bodoh
itu telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang
bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan bila mereka berjumpa dengan
orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman".
dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan:
"Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah
berolok-olok."
15. Allah akan (membalas)
olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan
mereka.
16. Mereka Itulah orang yang
membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka
dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
17. Perumpamaan mereka adalah
seperti orang yang menyalakan api[26], Maka setelah api itu menerangi
sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
18. Mereka tuli, bisu dan buta[27],
Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19. Atau seperti (orang-orang yang
ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka
menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab
takut akan mati[28]. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[29].
20. Hampir-hampir kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
22. Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah[30], Padahal kamu mengetahui.
23. Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Maka jika kamu tidak dapat
membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu
dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir.
25. Dan sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki
buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah
diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan
untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya[32].
26. Sesungguhnya Allah tiada segan
membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun
orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah
menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang
yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang
yang fasik,
27. (yaitu) orang-orang yang
melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa
yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat
kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.
28. Mengapa kamu kafir kepada
Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu
dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan?
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit,
lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
30. Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui."
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam
Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha
suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana[35]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
34. Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk
golongan orang-orang yang kafir.
35. Dan Kami berfirman: "Hai
Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang
yang zalim.
36. Lalu keduanya digelincirkan
oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari Keadaan semula[39] dan
Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu
yang ditentukan."
37. Kemudian Adam menerima beberapa
kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
38. Kami berfirman: "Turunlah
kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka
barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
39. Adapun orang-orang yang kafir
dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
40. Hai Bani Israil[41], ingatlah
akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu
kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah
kamu harus takut (tunduk).
41. Dan berimanlah kamu kepada apa
yang telah aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu
(Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan
janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya
kepada Akulah kamu harus bertakwa.
42. Dan janganlah kamu campur
adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak
itu[43], sedang kamu mengetahui.
43. Dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].
44. Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
45. Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang
meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali
kepada-Nya.
47. Hai Bani Israil, ingatlah akan
nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya
aku telah melebihkan kamu atas segala umat[45].
48. Dan jagalah dirimu dari (azab)
hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain,
walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at[46] dan tebusan
dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
49. Dan (ingatlah) ketika Kami
selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan
kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang
laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang
demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
50. Dan (ingatlah), ketika Kami
belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun)
dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan[47].
51. Dan (ingatlah), ketika Kami
berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu
menjadikan anak lembu[48] (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang
yang zalim.
52. Kemudian sesudah itu Kami
maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53. Dan (ingatlah), ketika Kami
berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara
yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
54. Dan (ingatlah), ketika Musa
berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu telah Menganiaya
dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), Maka
bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu[49]. hal itu
adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan
menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang."
55. Dan (ingatlah), ketika kamu
berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat
Allah dengan terang[50], karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu
menyaksikannya[51]".
56. Setelah itu Kami bangkitkan
kamu sesudah kamu mati[52], supaya kamu bersyukur.
57. Dan Kami naungi kamu dengan
awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa"[53].
makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan
tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri
mereka sendiri.
58. Dan (ingatlah), ketika Kami
berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari
hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah
pintu gerbangnya sambil bersujud[54], dan Katakanlah: "Bebaskanlah Kami
dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan
menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".
59. Lalu orang-orang yang zalim
mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka.
sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena
mereka berbuat fasik.
60. Dan (ingatlah) ketika Musa
memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan
tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh
tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)[55]. Makan dan
minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka
bumi dengan berbuat kerusakan.
61. Dan (ingatlah), ketika kamu
berkata: "Hai Musa, Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam
makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia
mengeluarkan bagi Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya,
ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa
berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih
baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu
minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka
mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak
dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan
melampaui batas.
62. Sesungguhnya orang-orang
mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[56],
siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah[57], hari
kemudian dan beramal saleh[58], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka,
tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
63. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu
(seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan
kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa".
64. Kemudian kamu berpaling setelah
(adanya perjanjian) itu, Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya
atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.
65. Dan Sesungguhnya telah kamu
ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu[59], lalu Kami
berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera[60] yang hina".
66. Maka Kami jadikan yang demikian
itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang
Kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
67. Dan (ingatlah), ketika Musa
berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih
seekor sapi betina." mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan
Kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah
agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
68. Mereka menjawab: "
mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi
betina Apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman
bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda;
pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
69. Mereka berkata:
"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami
apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa
sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi
menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
70. Mereka berkata:
"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami
bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar
bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk
memperoleh sapi itu)."
71. Musa berkata: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah
dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak
bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata: "Sekarang barulah
kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". kemudian mereka
menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu[63].
72. Dan (ingatlah), ketika kamu
membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah
hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
73. Lalu Kami berfirman:
"Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !"
Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam
memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti[64].
74. Kemudian setelah itu hatimu
menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu
itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya
sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya
sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah
sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
75. Apakah kamu masih mengharapkan
mereka akan percaya kepadamu, Padahal segolongan dari mereka mendengar firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui?[65].
76. Dan apabila mereka berjumpa
dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:" Kamipun telah
beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka
berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa
yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat
mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"[66]
77. Tidakkah mereka mengetahui
bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka
nyatakan?
78. Dan diantara mereka ada yang
buta huruf, tidak mengetahui Al kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka
dan mereka hanya menduga-duga[67].
79. Maka kecelakaan yang besarlah
bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu
dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh
Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah
bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
80. Dan mereka berkata: "Kami
sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari
saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga
Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
81. (Bukan demikian), yang benar:
Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
82. Dan orang-orang yang beriman
serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
83. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
84. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu
(membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari
kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu
mempersaksikannya.
85. Kemudian kamu (Bani Israil)
membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari
kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus
mereka, Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu
perbuat[68].
86. Itulah orang-orang yang membeli
kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan diringankan siksa
mereka dan mereka tidak akan ditolong.
87. Dan Sesungguhnya Kami telah
mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya
(berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan
bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya
dengan Ruhul Qudus[69]. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa
sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong;
Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang
lain) kamu bunuh?
88. Dan mereka berkata: "Hati
Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena
keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman.
89. Dan setelah datang kepada
mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka[70],
Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat
kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang
telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas
orang-orang yang ingkar itu.
90. Alangkah buruknya (hasil
perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang
telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya[71]
kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. karena itu mereka
mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan[72]. dan untuk orang-orang kafir
siksaan yang menghinakan.
91. Dan apabila dikatakan kepada
mereka: "Berimanlah kepada Al Quran yang diturunkan Allah," mereka
berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami".
dan mereka kafir kepada Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran
itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka.
Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu
orang-orang yang beriman?"
92. Sesungguhnya Musa telah datang
kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak
sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya[73], dan sebenarnya kamu adalah
orang-orang yang zalim.
93. Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya
Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan
dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak
mentaati". dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan
menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat[74]
perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman
(kepada Taurat).
94. Katakanlah: "Jika kamu
(menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah,
bukan untuk orang lain, Maka inginilah[75] kematian(mu), jika kamu memang
benar.
95. Dan sekali-kali mereka tidak
akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah
diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha mengetahui siapa
orang-orang yang aniaya.
96. Dan sungguh kamu akan mendapati
mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih
loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi
umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan
menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
97. Katakanlah: "Barang siapa
yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke
dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya
dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
98. Barang siapa yang menjadi musuh
Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka
Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
99. Dan Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya,
melainkan orang-orang yang fasik.
100. Patutkah (mereka ingkar kepada
ayat-ayat Allah), dan Setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka
melemparkannya? bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman.
101. Dan setelah datang kepada
mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada
mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan
kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui
(bahwa itu adalah kitab Allah).
102. Dan mereka mengikuti apa[76]
yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan
sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat[78] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya
tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui.
103. Sesungguhnya kalau mereka
beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan Sesungguhnya
pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.
104. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina", tetapi
Katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". dan bagi
orang-orang yang kafir siksaan yang pedih[80].
105. Orang-orang kafir dari ahli
kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan
kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk
diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.
106. Ayat mana saja[81] yang Kami
nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang
lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. tidakkah kamu mengetahui
bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
107. Tiadakah kamu mengetahui bahwa
kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah
seorang pelindung maupun seorang penolong.
108. Apakah kamu menghendaki untuk
meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman
dahulu? dan Barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, Maka sungguh orang
itu telah sesat dari jalan yang lurus.
109. Sebahagian besar ahli kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah
mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
110. Dan dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu
kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat
apa-apa yang kamu kerjakan.
111. Dan mereka (Yahudi dan
Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang
(yang beragama) Yahudi atau Nasrani". demikian itu (hanya) angan-angan
mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu
jika kamu adalah orang yang benar".
112. (tidak demikian) bahkan
Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan,
Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
113. Dan orang-orang Yahudi
berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan",
dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
sesuatu pegangan," Padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. demikian
pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti Ucapan mereka itu.
Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa
yang mereka berselisih padanya.
114. Dan siapakah yang lebih aniaya
daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam
mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak
sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada
Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang
berat.
115. Dan kepunyaan Allah-lah timur
dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[83].
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui.
116. Mereka (orang-orang kafir)
berkata: "Allah mempunyai anak". Maha suci Allah, bahkan apa yang ada
di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.
117. Allah Pencipta langit dan
bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia
hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia.
118. Dan orang-orang yang tidak
mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan Kami
atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" demikian pula
orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti Ucapan mereka itu;
hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan
Kami kepada kaum yang yakin.
119. Sesungguhnya Kami telah
mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka.
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
121. Orang-orang yang telah Kami
berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang
sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar
kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.
122. Hai Bani Israil, ingatlah akan
nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan aku telah melabihkan kamu atas
segala umat[85].
123. Dan takutlah kamu kepada suatu
hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan[86] seseorang lain sedikitpun
dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi
manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.
124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu
Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya
mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini)
tidak mengenai orang yang zalim".
125. Dan (ingatlah), ketika Kami
menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang
aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk
orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang
yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
127. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):
"Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
128. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami
berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak
cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami
cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
129. Ya Tuhan Kami, utuslah untuk
mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka
ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan
Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
130. Dan tidak ada yang benci
kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan
sungguh Kami telah memilihnya[90] di dunia dan Sesungguhnya Dia di akhirat
benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh.
131. Ketika Tuhannya berfirman
kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk
patuh kepada Tuhan semesta alam".
132. Dan Ibrahim telah Mewasiatkan
Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
133. Adakah kamu hadir ketika
Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami
akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq,
(yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
134. Itu adalah umat yang lalu;
baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan,
dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka
kerjakan.
135. Dan mereka berkata:
"Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak, melainkan (kami mengikuti)
agama Ibrahim yang lurus. dan bukanlah Dia (Ibrahim) dari golongan orang
musyrik".
136. Katakanlah (hai orang-orang
mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami,
dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak
cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
137. Maka jika mereka beriman
kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat
petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam
permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan
Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
138. Shibghah Allah[91]. dan
siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah
Kami menyembah.
139. Katakanlah: "Apakah kamu
memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, Padahal Dia adalah Tuhan Kami dan
Tuhan kamu; bagi Kami amalan Kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya
kepada-Nya Kami mengikhlaskan hati,
140. Ataukah kamu (hai orang-orang
Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak
cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah:
"Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim
dari pada orang yang Menyembunyikan syahadah dari Allah[92] yang ada
padanya?" dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
141. Itu adalah umat yang telah
lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan
kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka
kerjakan.
142. Orang-orang yang kurang
akalnya[93] diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka
(umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat
kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang
lurus"[94].
143. Dan demikian (pula) Kami telah
menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat
berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.
144. Sungguh Kami (sering) melihat
mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke
kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana
saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui,
bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
145. Dan Sesungguhnya jika kamu
mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab
(Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti
kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian
merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan Sesungguhnya
jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya
kamu -kalau begitu- Termasuk golongan orang-orang yang zalim.
146. Orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang telah Kami beri Al kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad
seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian
diantara mereka Menyembunyikan kebenaran, Padahal mereka mengetahui.
147. Kebenaran itu adalah dari
Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk orang-orang yang ragu.
148. Dan bagi tiap-tiap umat ada
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
149. Dan dari mana saja kamu keluar
(datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya
ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
150. Dan dari mana saja kamu
(keluar), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja
kamu (sekalian) berada, Maka Palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada
hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.
Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). dan agar
Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
151. Sebagaimana (kami telah
menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul
diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu
dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu
apa yang belum kamu ketahui.
152. Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
153. Hai orang-orang yang beriman,
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.
154. Dan janganlah kamu mengatakan
terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati;
bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi kamu tidak menyadarinya.
155. Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun"[101].
157. Mereka Itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.
158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa
adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka Barangsiapa yang beribadah haji
ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i
antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan
kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha
mengetahui.
159. Sesungguhnya orang-orang yang
Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat
mela'nati,
160. Kecuali mereka yang telah
taubat dan Mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap
mereka Itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima taubat lagi
Maha Penyayang.
161. Sesungguhnya orang-orang kafir
dan mereka mati dalam Keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, Para
Malaikat dan manusia seluruhnya.
162. Mereka kekal di dalam la'nat
itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi
tangguh.
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang
Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
164. Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
165. Dan diantara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari
kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
166. (yaitu) ketika orang-orang
yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka
melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
167. Dan berkatalah orang-orang
yang mengikuti: "Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia), pasti Kami akan
berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami."
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi
sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
168. Hai sekalian manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan itu hanya
menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui.
170. Dan apabila dikatakan kepada
mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk?".
171. Dan perumpamaan (orang-orang
yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil
binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[107]. mereka
tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
172. Hai orang-orang yang beriman,
makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
173. Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan
terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
174. Sesungguhnya orang-orang yang
Menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, Yaitu Al kitab dan menjualnya
dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan
berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan
bagi mereka siksa yang Amat pedih.
175. Mereka Itulah orang-orang yang
membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka Alangkah
beraninya mereka menentang api neraka!
176. Yang demikian itu adalah
karena Allah telah menurunkan Al kitab dengan membawa kebenaran; dan
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al kitab itu,
benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu
ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan
itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah
orang-orang yang bertakwa.
178. Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang
merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang
mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)
membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat
pedih[111].
179. Dan dalam qishaash itu ada
(jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu
bertakwa.
180. Diwajibkan atas kamu, apabila
seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan
harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara
ma'ruf[112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
181. Maka Barangsiapa yang mengubah
wasiat itu, setelah ia mendengarnya, Maka Sesungguhnya dosanya adalah bagi
orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
182. (akan tetapi) Barangsiapa
khawatir terhadap orang yang Berwasiat itu, Berlaku berat sebelah atau berbuat
dosa, lalu ia mendamaikan[113] antara mereka, Maka tidaklah ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
183. Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,
184. (yaitu) dalam beberapa hari
yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
185. (Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat.
aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
187. Dihalalkan bagi kamu pada
malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu
dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa
yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu
benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.
188. Dan janganlah sebahagian kamu
memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, Padahal kamu mengetahui.
189. Mereka bertanya kepadamu
tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu
bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki
rumah-rumah dari belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan
orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
190. Dan perangilah di jalan Allah
orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas,
karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
191. Dan bunuhlah mereka di mana
saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir
kamu (Mekah); dan fitnah[117] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan
janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka
memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka
bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti
(dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
193. Dan perangilah mereka itu,
sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata
untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada
permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
194. Bulan Haram dengan bulan
haram[118], dan pada sesuatu yang patut dihormati[119], Berlaku hukum qishaash.
oleh sebab itu Barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang
dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa
Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
195. Dan belanjakanlah (harta
bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik.
196. Dan sempurnakanlah ibadah haji
dan 'umrah karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena
sakit), Maka (sembelihlah) korban[120] yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika
ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur),
Maka wajiblah atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa atau bersedekah atau
berkorban. apabila kamu telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin
mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia
menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan
(binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa
haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh
(hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang
yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang
bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah sangat keras siksaan-Nya.
197. (Musim) haji adalah beberapa
bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu
akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan
berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya
Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang
yang berakal.
198. Tidak ada dosa bagimu untuk
mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah
bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam[125]. dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu;
dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.
199. Kemudian bertolaklah kamu dari
tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada
Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
200. Apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut Allah,
sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126],
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada
orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia",
dan Tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
201. Dan di antara mereka ada orang
yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"[127].
202. Mereka Itulah orang-orang yang
mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.
203. Dan berdzikirlah (dengan
menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang[128]. Barangsiapa yang ingin
cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan
Barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka
tidak ada dosa pula baginya[129], bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah
kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.
204. Dan di antara manusia ada
orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah
penantang yang paling keras.
205. Dan apabila ia berpaling (dari
kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak
tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan[130].
206. Dan apabila dikatakan kepadanya:
"Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan
sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.
207. Dan di antara manusia ada
orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
208. Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
209. Tetapi jika kamu menyimpang
(dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, Maka
ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
210. Tiada yang mereka
nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan Malaikat (pada hari kiamat) dalam
naungan awan[131], dan diputuskanlah perkaranya. dan hanya kepada Allah
dikembalikan segala urusan.
211. Tanyakanlah kepada Bani
Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran)[132] yang nyata, yang
telah Kami berikan kepada mereka". dan Barangsiapa yang menukar nikmat
Allah[133] setelah datang nikmat itu kepadanya, Maka Sesungguhnya Allah sangat
keras siksa-Nya.
212. Kehidupan dunia dijadikan
indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang
yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka
di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya
tanpa batas.
213. Manusia itu adalah umat yang
satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai
pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.
tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada
mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
214. Apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah
datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu
Amat dekat.
215. Mereka bertanya tentang apa
yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan
hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa
saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.
216. Diwajibkan atas kamu
berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi
kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.
217. Mereka bertanya kepadamu
tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu
adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada
Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135]
lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi
kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia
mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
218. Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
219. Mereka bertanya kepadamu
tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa
yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
220. Tentang dunia dan akhirat. dan
mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan
mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka
mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari
yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat
mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
221. Dan janganlah kamu menikahi
wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang
mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan
janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin)
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang
musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.
222. Mereka bertanya kepadamu
tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka telah
Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.
223. Isteri-isterimu adalah
(seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat
bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang
baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu
kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
224. Jangahlah kamu jadikan (nama)
Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan
Mengadakan ishlah di antara manusia[139]. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
225. Allah tidak menghukum kamu
disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah
menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh
hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140].
226. Kepada orang-orang yang
meng-ilaa' isterinya[141] diberi tangguh empat bulan (lamanya). kemudian jika
mereka kembali (kepada isterinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
227. Dan jika mereka ber'azam
(bertetap hati untuk) talak, Maka Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
228. Wanita-wanita yang ditalak
handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'[142]. tidak boleh mereka
Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman
kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa
menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan Para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan
tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya[143].
dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
229. Talak (yang dapat dirujuki)
dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan
dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari
yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya
(suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa
atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya[144].
Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.
230. Kemudian jika si suami
mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan itu tidak lagi halal
baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain. kemudian jika suami yang lain
itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan
isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang
(mau) mengetahui.
231. Apabila kamu mentalak
isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka
dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula).
janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian
kamu Menganiaya mereka[145]. Barangsiapa berbuat demikian, Maka sungguh ia
telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. janganlah kamu jadikan
hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang
telah diturunkan Allah kepadamu Yaitu Al kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah
memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. dan bertakwalah
kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
232. Apabila kamu mentalak
isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah kamu (para wali)
menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya[146], apabila telah
terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang
dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan
hari kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.
233. Para ibu hendaklah menyusukan
anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan
cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka
tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut
yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.
234. Orang-orang yang meninggal
dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu)
menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. kemudian apabila
telah habis 'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka
berbuat terhadap diri mereka[147] menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat.
235. Dan tidak ada dosa bagi kamu
meminang wanita-wanita itu[148] dengan sindiran[149] atau kamu Menyembunyikan
(keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu Mengadakan janji kawin
dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka)
Perkataan yang ma'ruf[150]. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk
beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan ketahuilah bahwasanya Allah
mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
236. Tidak ada kewajiban membayar
(mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu
bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. dan hendaklah
kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. orang yang mampu menurut
kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), Yaitu pemberian
menurut yang patut. yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang
berbuat kebajikan.
237. Jika kamu menceraikan
isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, Padahal Sesungguhnya kamu
sudah menentukan maharnya, Maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan
itu, kecuali jika isteri-isterimu itu mema'afkan atau dima'afkan oleh orang
yang memegang ikatan nikah[151], dan pema'afan kamu itu lebih dekat kepada
takwa. dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha melihat segala apa yang kamu kerjakan.
238. Peliharalah semua shalat(mu),
dan (peliharalah) shalat wusthaa[152]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu)
dengan khusyu'.
239. Jika kamu dalam Keadaan takut
(bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila
kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
240. Dan orang-orang yang akan
meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah Berwasiat
untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan tidak
disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), Maka
tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka
berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
241. Kepada wanita-wanita yang
diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah[153] menurut yang ma'ruf,
sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.
242. Demikianlah Allah menerangkan
kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.
243. Apakah kamu tidak
memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang
mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah berfirman kepada
mereka: "Matilah kamu"[154], kemudian Allah menghidupkan mereka.
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia
tidak bersyukur.
244. Dan berperanglah kamu sekalian
di jalan Allah, dan ketahuilah Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
245. Siapakah yang mau memberi
pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan
Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
246. Apakah kamu tidak
memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, Yaitu ketika mereka
berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk Kami seorang raja
supaya Kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka
menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak
akan berperang". mereka menjawab: "Mengapa Kami tidak mau berperang
di jalan Allah, Padahal Sesungguhnya Kami telah diusir dari anak-anak
kami?"[155]. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun
berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. dan Allah Maha mengetahui siapa
orang-orang yang zalim.
247. Nabi mereka mengatakan kepada
mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu."
mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi
kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.
248. Dan Nabi mereka mengatakan
kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja, ialah kembalinya
tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari
peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang
beriman.
249. Maka tatkala Thalut keluar
membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu
dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia
pengikutku. dan Barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan,
Maka Dia adalah pengikutku." kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa
orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman
bersama Dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan Kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah,
berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang
sabar."
250. Tatkala Jalut dan tentaranya
telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya
Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian
Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."
251. Mereka (tentara Thalut)
mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud
membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan
hikmah[157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat
manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah
mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
252. Itu adalah ayat-ayat dari
Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan Sesungguhnya kamu
benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
253. Rasul-rasul itu Kami lebihkan
sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[158]
beberapa derajat. dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat
serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul Qudus[159]. dan kalau Allah menghendaki,
niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul
itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka
berselisih, Maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara
mereka yang kafir. seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka
berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
254. Hai orang-orang yang beriman,
belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang
zalim.
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
256. Tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
257. Allah pelindung orang-orang
yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
258. Apakah kamu tidak
memperhatikan orang[163] yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena
Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika
Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,"
orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan
mematikan".[164]Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, Maka terbitkanlah Dia dari barat," lalu terdiamlah
orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.
259. Atau Apakah (kamu tidak
memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh
menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali
negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun,
kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu
tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau
setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di
sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum
lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang
belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan
lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali,
kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata
kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata:
"Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim
berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu
?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar
hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian)
ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah
berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu
dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
261. Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166]
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu
dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si
penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
263. Perkataan yang baik dan
pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang
menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
264. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak
bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
265. Dan perumpamaan orang-orang
yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan
jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram
oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika
hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah
Maha melihat apa yang kamu perbuat.
266. Apakah ada salah seorang di
antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; Dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian
datanglah masa tua pada orang itu sedang Dia mempunyai keturunan yang masih
kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya
kamu memikirkannya[169].
267. Hai orang-orang yang beriman,
nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak
mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
268. Syaitan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170].
dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
269. Allah menganugerahkan Al
Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
270. Apa saja yang kamu nafkahkan
atau apa saja yang kamu nazarkan[171], Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.
271. Jika kamu Menampakkan
sedekah(mu)[172], Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu
menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
272. Bukanlah kewajibanmu
menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi
petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.
dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan
Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
273. (Berinfaqlah) kepada
orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat
(berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah
Maha Mengatahui.
274. Orang-orang yang menafkahkan
hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan,
Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
275. Orang-orang yang Makan
(mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan Riba dan
menyuburkan sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap
dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
277. Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
278. Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
280. Dan jika (orang yang berhutang
itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.
281. Dan peliharalah dirimu dari
(azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan
kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap
apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan).
282. Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah
orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua
orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang
lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya.
janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil;
dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai
batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada
Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
283. Jika kamu dalam perjalanan
(dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang
berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka
Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
284. Kepunyaan Allah-lah segala apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa
yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
285. Rasul telah beriman kepada Al
Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa):
"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
286. Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum
Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami
apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum
yang kafir."
[10] Ialah huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam
miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli
tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang
Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan
yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para
Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al
Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran
dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al
Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri
dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi
segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang
teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya
iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat
ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan
adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena
ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah,
malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab:
doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai
dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan
pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah
menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan
adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan
apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat
diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari
harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan
oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum
kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17] Kitab-Kitab yang telah
diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al
Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al
Quran yang diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah
dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada
rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang
kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan
akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan
akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
[19] Ialah orang-orang yang
mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
[20] Yakni orang itu tidak dapat
menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.
[21] Maksudnya: mereka tidak dapat
memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak
dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka Lihat di
cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
[22] Hari kemudian Ialah: mulai
dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada
batasnya.
[23] Yakni keyakinan mereka
terdahap kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu,
menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap Nabi s.a.w., agama dan
orang-orang Islam.
[24] Kerusakan yang mereka perbuat
di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang
kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang Islam.
[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin
mereka.
[26] Orang-orang munafik itu tidak
dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena
sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka
digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[27] Walaupun pancaindera mereka
sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima
kebenaran.
[28] Keadaan orang-orang munafik
itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti
orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. mereka menyumbat telinganya karena
tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.
[29] Maksudnya pengetahuan dan
kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[30] Ialah segala sesuatu yang
disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan
sebagainya.
[31] Ayat ini merupakan tantangan
bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru
walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan
mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
[32] Kenikmatan di syurga itu
adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.
[33] Diwaktu turunnya surat Al Hajj
ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka
sembah itu tidak dapat membuat lalat, Sekalipun mereka kerjakan bersama-sama,
dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan
Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai
pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
[34] Disesatkan Allah berarti:
bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami
petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka
itu menjadi sesat.
[35] Sebenarnya terjemahan hakim
dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena arti hakim Ialah: yang mempunyai
hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat,
guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana karena dianggap
arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[36] Sujud di sini berarti
menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri,
karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[37] Pohon yang dilarang Allah
mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak
menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam
surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[38] Adam dan hawa dengan tipu daya
syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya
keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang dimaksud
dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34
di atas.
[39] Maksud Keadaan semula ialah
kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
[40] Tentang beberapa kalimat
(ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir
mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
[41] Israil adalah sebutan bagi
Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan
bangsa Yahudi.
[42] Janji Bani Israil kepada Tuhan
Ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun, serta beriman kepada rasul-rasul-Nya di antaranya Nabi Muhammad
s.a.w. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
[43] Di antara yang mereka
sembunyikan itu Ialah: Tuhan akan mengutus seorang Nabi dari keturunan Ismail
yang akan membangun umat yang besar di belakang hari, Yaitu Nabi Muhammad
s.a.w.
[44] Yang dimaksud Ialah: shalat
berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah
bersama-sama orang-orang yang tunduk.
[45] Bani Israil yang telah diberi
rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka
yang berada di masa Nabi Musa a.s.
[46] Syafa'at: usaha perantaraan
dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu
mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah
syafa'at bagi orang-orang kafir.
[47] Waktu Nabi Musa a.s. membawa
Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh
Fir'aun, mereka harus melalui laut merah sebelah Utara. Maka Tuhan
memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. perintah itu
dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya
ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya
ke seberang. sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula,
tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, Kembalilah laut itu
sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka.
[48] Anak lembu itu dibuat mereka
dari emas untuk disembah.
[49] Membunuh dirimu ada yang
mengartikan: orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu membunuh orang
yang menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang yang menyembah patung anak
lembu itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang mengartikan: mereka disuruh
membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
[50] Maksudnya: melihat Allah
dengan mata kepala.
[51] Karena permintaan yang semacam
ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar
halilintar sebagai azab dari tuhan.
[52] Yang dimaksud dengan mati di
sini menurut sebagian mufassirin Ialah: mati yang sebenarnya, dan menurut
sebagian yang lain Ialah: pingsan akibat sambaran halilintar.
[53] Salah satu nikmat Tuhan kepada
mereka Ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas
terik padang pasir. manna Ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa Ialah:
burung sebangsa puyuh.
[54] Maksudnya menurut sebagian
ahli tafsir: menundukkan diri.
[55] Ialah sebanyak suku Bani
Israil sebagaimana tersebut dalam surat Al A'raaf ayat 160.
[56] Shabiin ialah orang-orang yang
mengikuti syari'at nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah
bintang atau dewa-dewa.
[57] Orang-orang mukmin begitu pula
orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah Termasuk iman
kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang
saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.
[58] Ialah perbuatan yang baik yang
diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.
[59] Hari Sabtu ialah hari yang
khusus untuk beribadat bagi orang-orang Yahudi.
[60] Sebagian ahli tafsir memandang
bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera,
karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat jumhur
mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, hanya tidak beranak,
tidak Makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
[62] Hikmah Allah menyuruh
menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi
yang pernah mereka sembah.
[63] Karena sapi yang menurut
syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat
menemukannya.
[64] Menurut jumhur mufassirin ayat
ini ada hubungannya dengan Peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani
Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan
pembunuhan itu. setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s., Allah
menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu
dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul
dengan sebahagian tubuh sapi itu.
[65] Yang dimaksud ialah
nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu dirobah-robah
mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam
Taurat itu.
[66] Sebagian Bani Israil yang
mengaku beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w itu pernah bercerita kepada
orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan Nabi
Muhammad s.a.w. Maka golongan lain menegur mereka dengan mengatakan:
"Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujjah
mereka bertambah kuat?"
[67] Kebanyakan bangsa Yahudi itu
buta huruf, dan tidak mengetahui isi Taurat selain dari dongeng-dongeng yang
diceritakan pendeta-pendeta mereka.
[68] Ayat ini berkenaan dengan
cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah
bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan
orang-orang Khazraj. antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu
terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu
Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. sampai antara kedua suku
Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya.
tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, Maka kedua suku Yahudi itu
bersepakat untuk menebusnya Kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
[69] Maksudnya: kejadian Isa a.s.
adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus
oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur
musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.
[70] Maksudnya kedatangan Nabi
Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat dimana diterangkan sifat-sifatnya.
[71] Maksudnya: Allah menurunkan
wahyu (kenabian) kepada Muhammad s.a.w.
[72] Maksudnya: mereka mendapat
kemurkaan yang berlipat-ganda Yaitu kemurkaan karena tidak beriman kepada
Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, Yaitu
membunnuh Nabi, mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.
[73] Maksudnya kepergian Musa a.s.
ke bukit Thur yang terletak di Sinai, sesudah didatangkan kepadanya
mukjizat-mukjizat.
[74] Perbuatan jahat yang mereka
kerjakan ialah menyembah anak sapi, membunuh nabi-nabi dan melanggar janji.
[75] Maksudnya: mintalah agar kamu
dimatikan sekarang juga.
[76] Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
[77] Syaitan-syaitan itu
menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan
lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] Para mufassirin berlainan
Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang
berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang
yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang
jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang
dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat
seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[80] Raa 'ina berarti: sudilah
kiranya kamu memperhatikan kami. di kala Para sahabat menghadapkan kata ini
kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan digumam seakan-akan
menyebut Raa'ina Padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti
kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Tuhan
menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar Perkataan Raa'ina dengan Unzhurna yang
juga sama artinya dengan Raa'ina.
[81] Para mufassirin berlainan
Pendapat tentang arti ayat, ada yang mengartikan ayat Al Quran, dan ada yang
mengartikan mukjizat.
[82] Maksudnya: keizinan memerangi
dan mengusir orang Yahudi.
[83] Disitulah wajah Allah
maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja
manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan
dengan Allah.
[84] Maksudnya: tidak merobah dan
mentakwilkan Al kitab sekehendak hatinya.
[85] Maksudnya: umat yang semasa
dengan Bani Israil.
[86] Maksudnya: dosa dan pahala
seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain.
[87] Ujian terhadap Nabi Ibrahim
a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan,
mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
[88] Allah telah mengabulkan doa
Nabi Ibrahim a.s., karena banyak di antara Rasul-rasul itu adalah keturunan
Nabi Ibrahim a.s.
[89] Ialah tempat berdiri Nabi
Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
[90] Di antaranya menjadi; Imam,
rasul, banyak keturunannya yang menjadi Nabi, diberi gelar khalilullah.
[91] Shibghah artinya celupan.
Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak
disertai dengan kemusyrikan.
[92] Syahadah dari Allah ialah
persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan
anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan
mengutus Muhammad s.a.w.
[93] Maksudnya: ialah orang-orang
yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.
[94] Di waktu Nabi Muhammad s.a.w.
berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul
Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada di Madinah ditengah-tengah
orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil ka'bah
menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat
shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi
menghadapkan diri kepada tuhan. untuk persatuan umat Islam, Allah menjadikan
ka'bah sebagai kiblat.
[95] Umat Islam dijadikan umat yang
adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang
menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
[96] Maksudnya ialah Nabi Muhammad
s.a.w. sering melihat ke langit mendoa dan menunggu-nunggu turunnya wahyu yang
memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah.
[97] Mengenal Muhammad s.a.w. Yaitu
Mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
[98] Maksudnya: aku limpahkan
rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
[99] Ada pula yang mengartikan:
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
[100] Yaitu hidup dalam alam yang
lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di
sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup
itu.
[101] Artinya: Sesungguhnya Kami
adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan
kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya
waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
[102] Syi'ar-syi'ar Allah:
tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
[103] Tuhan mengungkapkan dengan
Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya
sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyahpun
tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan
itu Allah menurunkan ayat ini.
[104] Allah mensyukuri hamba-Nya:
memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah
nikmat-Nya dan sebagainya.
[105] Mengadakan perbaikan berarti
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang
jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
[106] Yang dimaksud dengan orang
yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.
[107] Dalam ayat ini orang kafir
disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya.
[108] Haram juga menurut ayat ini
daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut
pula nama selain Allah.
[109] Maksudnya ialah makanan yang
dimakannya yang berasal dari hasil Menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan
Allah, menyebabkan mereka masuk api neraka.
[110] Maksudnya: Allah tidak
berbicara kepada mereka dengan kasih sayang, tetapi berbicara dengan kata-kata
yang tidak menyenangkan.
[111] Qishaash ialah mengambil
pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat
kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi)
yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak
mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik,
umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah
Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau
membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil
qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih.
[112] Ma'ruf ialah adil dan baik.
wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan
meninggal itu. ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
[113] Mendamaikan ialah menyuruh
orang yang Berwasiat Berlaku adil dalam Mewasiatkan sesuai dengan batas-batas
yang ditentukan syara'.
[114] Maksudnya memberi Makan lebih
dari seorang miskin untuk satu hari.
[115] I'tikaf ialah berada dalam
mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
[116] Pada masa jahiliyah,
orang-orang yang berihram di waktu haji, mereka memasuki rumah dari belakang
bukan dari depan. hal ini ditanyakan pula oleh Para sahabat kepada Rasulullah
s.a.w., Maka diturunkanlah ayat ini.
[117] Fitnah (menimbulkan
kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta
mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka beragama.
[118] Kalau umat Islam diserang di
bulan haram, yang sebenarnya di bulan itu tidak boleh berperang, Maka
diperbolehkan membalas serangan itu di bulan itu juga.
[119] Maksudnya antara lain Ialah:
bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram
(Mekah) dan ihram.
[120] Yang dimaksud dengan korban
di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib
haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang
terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.
[121] Mencukur kepala adalah salah
satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram.
[122] Ialah bulan Syawal, Zulkaidah
dan Zulhijjah.
[123] Rafats artinya mengeluarkan
Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
[124] Maksud bekal takwa di sini
ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau
minta-minta selama perjalanan haji.
[125] Ialah bukit Quzah di
Muzdalifah.
[126] Adalah menjadi kebiasaan
orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu Bermegah-megahan
tentang kebesaran nenek moyangnya. setelah ayat ini diturunkan Maka
memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.
[127] Inilah doa yang
sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.
[128] Maksud dzikir di sini ialah
membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. beberapa hari yang
berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji Yaitu tanggal 11, 12, dan 13
bulan Zulhijjah. hari-hari itu dinamakan hari-hari tasy'riq.
[129] Sebaiknya orang haji
meninggalkan Mina pada sore hari terakhir dari hari tasy'riq, mereka boleh juga
meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
[130] Ungkapan ini adalah ibarat
dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan
selalu Mengadakan pengacauan.
[131] Naungan awan bersama Malaikat
biasanya mendatangkan hujan yang artinya rahmat, tetapi rahmat yang
diharap-harapkan itu tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang datang.
[132] Yaitu tanda-tanda kebenaran
yang dibawa nabi-nabi mereka, yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan
kebenaran nabi-nabi itu selalu mereka tolak.
[133] Yang dimaksud dengan nikmat
Allah di sini ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah.
[134] Jika kita ikuti Pendapat Ar
Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari) Masjidilharam.
tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi
(dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini mungkin berdasarkan
pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam
sama dengan menumpas agama Islam.
[135] Fitnah di sini berarti
penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan
muslimin.
[136] Segala minuman yang
memabukkan.
[137] Maksudnya menyetubuhi wanita
di waktu haidh.
[138] Ialah sesudah mandi. Adapula
yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.
[139] Maksudnya: melarang bersumpah
dengan mempergunakan nama Allah untuk tidak mengerjakan yang baik, seperti:
demi Allah, saya tidak akan membantu anak yatim. tetapi apabila sumpah itu
telah terucapkan, haruslah dilanggar dengan membayar kafarat.
[140] Halim berarti penyantun,
tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.
[141] Meng-ilaa' isteri Maksudnya:
bersumpah tidak akan mencampuri isteri. dengan sumpah ini seorang wanita
menderita, karena tidak disetubuhi dan tidak pula diceraikan. dengan turunnya
ayat ini, Maka suami setelah 4 bulan harus memilih antara kembali menyetubuhi
isterinya lagi dengan membayar kafarat sumpah atau menceraikan.
[142] Quru' dapat diartikan suci
atau haidh.
[143] Hal ini disebabkan karena
suami bertanggung jawab terhadap keselamatan dan Kesejahteraan rumah tangga
(Lihat surat An Nisaa' ayat 34).
[144] Ayat Inilah yang menjadi
dasar hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Kulu' Yaitu permintaan cerai kepada
suami dengan pembayaran yang disebut 'iwadh.
[145] Umpamanya: memaksa mereka
minta cerai dengan cara khulu' atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung.
[146] Kawin lagi dengan bekas suami
atau dengan laki-laki yang lain.
[147] Berhias, atau bepergian, atau
menerima pinangan.
[148] Yang suaminya telah meninggal
dan masih dalam 'iddah.
[149] Wanita yang boleh dipinang
secara sindiran ialah wanita yang dalam 'iddah karena meninggal suaminya, atau
karena Talak bain, sedang wanita yang dalam 'iddah Talak raji'i tidak boleh
dipinang walaupun dengan sindiran.
[150] Perkataan sindiran yang baik.
[151] Ialah suami atau wali. kalau
Wali mema'afkan, Maka suami dibebaskan dari membayar mahar yang seperdua,
sedang kalau suami yang mema'afkan, Maka Dia membayar seluruh mahar.
[152] Shalat wusthaa ialah shalat
yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang
dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli
hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan
sebaik-baiknya.
[153] Mut'ah (pemberian) ialah
sesuatu yang diberikan oleh suami kepada isteri yang diceraikannya sebagai
penghibur, selain nafkah sesuai dengan kemampuannya.
[154] Sebahagian ahli tafsir
(seperti Al-Thabari dan Ibnu Katsir) mengartikan mati di sini dengan mati yang
sebenarnya; sedangkan sebahagian ahli tafsir yang lain mengartikannya dengan
mati semangat.
[155] Maksudnya: mereka diusir dan
anak-anak mereka ditawan.
[156] Tabut ialah peti tempat
menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka.
[157] Yang dimaksud di sini ialah
kenabian dan kitab Zabur.
[158] Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
[159] Maksudnya: kejadian Isa a.s.
adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus
oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur
musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.
[160] Syafa'at: usaha perantaraan
dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu
mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah
syafa'at bagi orang-orang kafir.
[161] Kursi dalam ayat ini oleh
sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan
dengan kekuasaan-Nya.
[162] Thaghut ialah syaitan dan apa
saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[163] Yaitu Namrudz dari Babilonia.
[164] Maksudnya raja Namrudz dengan
menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan
ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim a.s.
[165] Pendapat diatas adalah
menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut Abu Muslim Al Ashfahani
pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan kepada Nabi Ibrahim a.s.
tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-Nya Nabi Ibrahim
a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga
burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung
yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu
burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung
itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan berjauhan.
Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di
mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu semua pastilah mereka itu
hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata perintah) dalam
ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara penjelasan.
Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.
[166] Pengertian menafkahkan harta
di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan,
rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
[167] Perkataan yang baik Maksudnya
menolak dengan cara yang baik, dan maksud pemberian ma'af ialah mema'afkan
tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.
[168] Mereka ini tidak mendapat
manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di
akhirat.
[169] Inilah perumpamaan orang yang
menafkahkan hartanya karena riya, membangga-banggakan tentang pemberiannya
kepada orang lain, dan menyakiti hati orang.
[170] Balasan yang lebih baik dari
apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
[171] Nazar Yaitu janji untuk
melakukan sesuatu kebaktian terhadap Allah s.w.t. untuk mendekatkan diri kepada-Nya
baik dengan syarat ataupun tidak.
[172] Menampakkan sedekah dengan
tujuan supaya dicontoh orang lain.
[173] Menyembunyikan sedekah itu
lebih baik dari menampakkannya, karena Menampakkan itu dapat menimbulkan riya
pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.
[174] Riba itu ada dua macam:
nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh
orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang
yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi,
dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat
ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang
mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176] Riba yang sudah diambil
(dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
[177] Yang dimaksud dengan
memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan
yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang
telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178] Maksudnya ialah orang-orang
yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya.
[179] Bermuamalah ialah seperti
berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya.
[180] Barang tanggungan (borg) itu
diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai.
0 komentar:
Posting Komentar