1. Segala puji bagi Allah yang
telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak Mengadakan
kebengkokan[871] di dalamnya;
2. Sebagai bimbingan yang lurus,
untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi
berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh,
bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. Mereka kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya.
4. Dan untuk memperingatkan kepada
orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."
5. Mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka.
Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak
mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
6. Maka (apakah) barangkali kamu
akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya
mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
7. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka
siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
8. Dan Sesungguhnya Kami
benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi
tandus.
9. Atau kamu mengira bahwa
orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka
Termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
10. (ingatlah) tatkala Para pemuda
itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai
Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
11. Maka Kami tutup telinga mereka
beberapa tahun dalam gua itu[873],
12. Kemudian Kami bangunkan mereka,
agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu[874]] yang lebih
tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
13. Kami kisahkan kepadamu
(Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda
yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
14. Dan Kami meneguhkan hati mereka
diwaktu mereka berdiri[875], lalu mereka pun berkata, "Tuhan Kami adalah
Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh
dari kebenaran".
15. Kaum Kami ini telah menjadikan
selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? siapakah yang
lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
16. Dan apabila kamu meninggalkan
mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, Maka carilah tempat berlindung
ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu
dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu[876].
17. Dan kamu akan melihat matahari
ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari
terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang
Luas dalam gua itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat
petunjuk; dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan
seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
18. Dan kamu mengira mereka itu
bangun, Padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke
kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. dan
jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan
melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap
mereka.
19. Dan Demikianlah Kami bangunkan
mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah
seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)".
mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari".
berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu
berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke
kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan
yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah
ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seorangpun.
20. Sesungguhnya jika mereka dapat
mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau
memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak
akan beruntung selama lamanya".
21. Dan demikian (pula) Kami
mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji
Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya.
ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu
berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka". orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya Kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di
atasnya".
22. Nanti (ada orang yang akan)
mengatakan[878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah
anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang
yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib;
dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke
delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui
jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali
sedikit". karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal
mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang
mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
23. Dan jangan sekali-kali kamu
mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok
pagi,
24. Kecuali (dengan menyebut):
"Insya Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan
Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang
lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka
tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
26. Katakanlah: "Allah lebih
mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang
tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan Alangkah
tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari
pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam
menetapkan keputusan".
27. Dan bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu, Yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun)
yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan
tempat berlindung selain dari padanya.
28. Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
29. Dan Katakanlah: "Kebenaran
itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
30. Sesunggunya mereka yang beriman
dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
31. Mereka Itulah (orang-orang
yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga
itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari
sutera Halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas
dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat
yang indah;
32. Dan berikanlah kepada
mereka[880] sebuah perumpamaan dua orang laki-laki[881], Kami jadikan bagi
seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami
kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun
itu Kami buatkan ladang.
33. Kedua buah kebun itu
menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami
alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,
34. Dan Dia mempunyai kekayaan
besar, Maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap
dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan
pengikut-pengikutku lebih kuat"
35. Dan Dia memasuki kebunnya
sedang Dia zalim terhadap dirinya sendiri[882]; ia berkata: "Aku kira
kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
36. Dan aku tidak mengira hari
kiamat itu akan datang, dan jika Sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti
aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun
itu".
37. Kawannya (yang mukmin) berkata
kepadanya - sedang Dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada
(tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu
Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
38. Tetapi aku (percaya bahwa):
Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
39. Dan mengapa kamu tidak
mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa
billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam
hal harta dan keturunan,
40. Maka Mudah-mudahan Tuhanku,
akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan
Mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu;
hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;
41. Atau airnya menjadi surut ke
dalam tanah, Maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".
42. Dan harta kekayaannya
dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal)
terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh
bersama para-paranya dan Dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak
mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku".
43. Dan tidak ada bagi Dia
segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak
dapat membela dirinya.
44. Di sana pertolongan itu hanya
dari Allah yang hak. Dia adalah Sebaik-baik pemberi pahala dan Sebaik-baik
pemberi balasan.
45. Dan berilah perumpamaan kepada
mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari
langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah
Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
46. Harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah
lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
47. Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu
datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun
dari mereka.
48. Dan mereka akan dibawa ke
hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami,
sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu
mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu[883]
(memenuhi) perjanjian.
49. Dan diletakkanlah Kitab, lalu
kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis)
di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini
yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada
(tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun".
50. Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], Maka
sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya
sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat
buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
51. Aku tidak menghadirkan mereka
(iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak
(pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang
yang menyesatkan itu sebagai penolong.
52. Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang
kamu katakan itu". mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak
membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).
53. Dan orang-orang yang berdosa
melihat neraka, Maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan
mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya.
54. Dan Sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan.
dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
55. Dam tidak ada sesuatupun yang
menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka,
dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya
hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab
atas mereka dengan nyata.
56. Dan tidaklah Kami mengutus
Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar
dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap
ayat-ayat Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
57. Dan siapakah yang lebih zalim
dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu Dia
berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua
tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka,
(sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan pula) sumbatan di
telinga mereka; dan Kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
58. Dan Tuhanmulah yang Maha
Pengampun, lagi mempunyai rahmat. jika Dia mengazab mereka karena perbuatan
mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. tetapi bagi mereka ada
waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan
menemukan tempat berlindung dari padanya.
59. Dan (penduduk) negeri telah
Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu
tertentu bagi kebinasaan mereka.
60. Dan (ingatlah) ketika Musa
berkata kepada muridnya[885]: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum
sampai ke Pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun".
61. Maka tatkala mereka sampai ke
Pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat
mengambil jalannya ke laut itu.
62. Maka tatkala mereka berjalan
lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita;
Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".
63. Muridnya menjawab:
"Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka
Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang
melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil
jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".
64. Musa berkata: "Itulah (tempat)
yang kita cari". lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
65. Lalu mereka bertemu dengan
seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya
rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami[886].
66. Musa berkata kepada Khidhr:
"Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar
di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
67. Dia menjawab:
"Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
68. Dan bagaimana kamu dapat sabar
atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal
itu?"
69. Musa berkata: "Insya Allah
kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan
menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
70. Dia berkata: "Jika kamu
mengikutiku, Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun,
sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".
71. Maka berjalanlah keduanya,
hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata:
"Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan
penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang
besar.
72. Dia (Khidhr) berkata:
"Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak
akan sabar bersama dengan aku".
73. Musa berkata: "Janganlah
kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan
sesuatu kesulitan dalam urusanku".
74. Maka berjalanlah keduanya;
hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, Maka Khidhr membunuhnya.
Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena Dia
membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang
mungkar".
75. Khidhr berkata: "Bukankah
sudah kukatakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar
bersamaku?"
76. Musa berkata: "Jika aku
bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, Maka janganlah kamu
memperbolehkan aku menyertaimu, Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur
padaku".
77. Maka keduanya berjalan; hingga
tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu
kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu
mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang
hampir roboh, Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau
kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
78. Khidhr berkata: "Inilah
perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan
perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
79. Adapun bahtera itu adalah
kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan
bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap
bahtera.
80. Dan Adapun anak muda itu, Maka
keduanya adalah orang-orang mukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia akan mendorong
kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
81. Dan Kami menghendaki, supaya
Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya
dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
82. Adapun dinding rumah adalah
kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda
simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka
Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan
mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku
melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan
perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
83. Mereka akan bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu
cerita tantangnya".
84. Sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan
(untuk mencapai) segala sesuatu,
85. Maka diapun menempuh suatu
jalan.
86. Hingga apabila Dia telah sampai
ketempat terbenam matahari, Dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut
yang berlumpur hitam, dan Dia mendapati di situ segolongan umat[888]. Kami
berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat
kebaikan[889] terhadap mereka.
87. Berkata Dzulkarnain:
"Adapun orang yang aniaya, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia
kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada
taranya.
88. Adapun orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan
Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah
kami".
89. Kemudian Dia menempuh jalan
(yang lain).
90. Hingga apabila Dia telah sampai
ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) Dia mendapati matahari itu menyinari
segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang
melindunginya dari (cahaya) matahari[890] itu,
91. Demikianlah. dan Sesungguhnya
ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.
92. Kemudian Dia menempuh suatu
jalan (yang lain lagi).
93. Hingga apabila Dia telah sampai
di antara dua buah gunung, Dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum
yang hampir tidak mengerti pembicaraan[891].
94. Mereka berkata: "Hai
Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj[892] itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah Kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara Kami dan mereka?"
95. Dzulkarnain berkata: "Apa
yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, Maka
tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan
dinding antara kamu dan mereka,
96. Berilah aku potongan-potongan
besi". hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga
apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata:
"Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi
panas itu".
97. Maka mereka tidak bisa
mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
98. Dzulkarnain berkata: "Ini
(dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku,
Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".
99. Kami biarkan mereka di hari
itu[893] bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi[894]
sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,
100. Dan Kami nampakkan Jahannam
pada hari itu[895] kepada orang-orang kafir dengan jelas,
101. Yaitu orang-orang yang matanya
dalam Keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah
mereka tidak sanggup mendengar.
102. Maka Apakah orang-orang kafir
menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain
Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi
orang-orang kafir.
103. Katakanlah: "Apakah akan
Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah
sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang
telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan
dengan Dia[896], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan
suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah Balasan mereka itu
neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan
ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
107. Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat
tinggal,
108. Mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah dari padanya.
109. Katakanlah: Sekiranya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)".
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku
ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
[871] Tidak ada dalam Al-Quran itu
makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
[872] Raqim: sebagian ahli tafsir
mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.
[873] Maksudnya: Allah menidurkan
mereka selama 309 tahun qamariah dalam gua itu (Lihat ayat 25) sehingga mereka
tak dapat dibangunkan oleh suara apapun.
[874] Kedua golongan itu ialah
pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal
dalam gua itu.
[875] Maksudnya: berdiri di hadapan
raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.
[876] Perkataan ini terjadi antara
mereka sendiri yang timbulnya karena ilham dari Allah.
[877] Yang mereka perselisihkan itu
tentang hari kiamat: Apakah itu akan terjadi atau tidak dan Apakah pembangkitan
pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah
mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan
bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan
jiwa.
[878] Yang dimaksud dengan orang
yang akan mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman
Nabi Muhammad s.a.w.
[879] Menurut riwayat, ada beberapa
orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul
kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah
besok pagi kepadaku agar aku ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan insya
Allah (artinya jika Allah menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu
terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat
menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi;
Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut insya Allah haruslah segera
menyebutkannya kemudian.
[880] Yaitu: kepada orang-orang
mukmin dan orang-orang kafir.
[881] Yaitu: dua orang Yahudi yang
seorang mukmin dan yang lain kafir.
[882] Yaitu: dengan keangkuhan dan
kekafirannya.
[883] Yang dimaksud dengan waktu di
sini ialah hari berbangkit yang telah dijanjikan Allah untuk menerima balasan.
[884] Sujud di sini berarti
menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri,
karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[885] Menurut ahli tafsir, murid
Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin Nun.
[886] Menurut ahli tafsir hamba di
sini ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan
kenabian. sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib
seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.
[887] Maksudnya: sampai ke pantai
sebelah barat di mana Dzulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888] Ialah umat yang tidak
beragama.
[889] Yaitu dengan menyeru mereka
kepada beriman.
[890] Menurut sebagian ahli tafsir
bahwa golongan yang ditemui Dzulqarnain itu adalah umat yang miskin.
[891] Maksudnya: mereka mereka
tidak bisa memahami bahasa orang lain, karena bahasa mereka Amat jauh bedanya
dari bahasa yang lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka
dengan jelas karena kekurangan kecerdasan mereka.
[892] Ya'juj dan Ma'juj ialah dua
bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh
bangsa Tartar dan Mongol.
[893] Maksudnya: di hari kehancuran
dunia yang dijanjikan oleh Allah.
[894] Maksudnya: tiupan yang kedua
Yaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang
Mahsyar, sedang tiupan yang pertama ialah tiupan kehancuran alam ini.
[895] Pada hari makhluk di padang
mahsyar dikumpulkan.
[896] Maksudnya: tidak beriman
kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.
0 komentar:
Posting Komentar