1. Thaa Siin Miim[1110]
2. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al
Quran) yang nyata (dari Allah).
3. Kami membacakan kepadamu
sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun de- ngan benar untuk orang-orang yang
beriman.
4. Sesungguhnya Fir'aun telah
berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah,
dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan
membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka[1111]. Sesungguhnya Fir'aun
Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
5. Dan Kami hendak memberi karunia
kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan
mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)[1112],
6. Dan akan Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta
tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari mereka itu[1113].
7. Dan Kami ilhamkan kepada ibu
Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka
jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah
(pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,
dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul.
8. Maka dipungutlah ia oleh
keluarga Fir'aun yang akibatnya Dia menja- di musuh dan Kesedihan bagi mereka.
Sesungguhnya Fir'aun dan Ha- man beserta tentaranya adalah orang-orang yang
bersalah.
9. Dan berkatalah isteri Fir'aun:
"(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. janganlah kamu membunuhnya,
Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak",
sedang mereka tiada menyadari.
10. Dan menjadi kosonglah hati ibu
Musa[1114]. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa,
seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia Termasuk orang-orang yang
percaya (kepada janji Allah).
11. Dan berkatalah ibu Musa kepada
saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia" Maka kelihatanlah olehnya
Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya,
12. Dan Kami cegah Musa dari
menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; Maka
berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait
yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat Berlaku baik kepadanya?".
13. Maka Kami kembalikan Musa kepada
ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui
bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya.
14. Dan setelah Musa cukup umur dan
sempurna akalnya, Kami berikan ke- padanya Hikmah (kenabian) dan pengetahuan.
dan Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
15. Dan Musa masuk ke kota
(Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[1115], Maka didapatinya di dalam
kota itu dua orang laki-laki yang ber- kelahi; yang seorang dari golongannya
(Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang
dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang
dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata:
"Ini adalah perbuatan syaitan[1116] Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
16. Musa mendoa: "Ya Tuhanku,
Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah
aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
17. Musa berkata: "Ya Tuhanku,
demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaKu, aku sekali-kali tiada
akan menjadi penolong bagi orang- orang yang berdosa".
18. Karena itu, jadilah Musa di
kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya),
Maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta
pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu
benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)".
19. Maka tatkala Musa hendak
memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata:
"Hai Musa, Apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu
kemarin telah membunuh seorang manusia? kamu tidak bermaksud melainkan hendak
menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan Tiadalah kamu
hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang Mengadakan perdamaian".
20. Dan datanglah seorang laki-laki
dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya
pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu
keluarlah (dari kota ini) Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang memberi
nasehat kepadamu".
21. Maka keluarlah Musa dari kota
itu dengan rasa takut menunggu-nunggu[1117] dengan khawatir, Dia berdoa:
"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu".
22. Dan tatkala ia menghadap
kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku
memimpinku ke jalan yang benar".
23. Dan tatkala ia sampai di sumber
air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan
(ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita
yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan
berbuat at begitu)?" kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan
(ternaknya), sedang bapak Kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya".
24. Maka Musa memberi minum ternak
itu untuk (menolong) keduanya, ke- mudian Dia kembali ke tempat yang teduh lalu
berdoa: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu
kebaikan[1118] yang Engkau turunkan kepadaku".
25. Kemudian datanglah kepada Musa
salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata:
"Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan Balasan terhadap
(kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi
bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya),
Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. kamu telah selamat dari
orang-orang yang zalim itu".
26. Salah seorang dari kedua wanita
itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada
kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".
27. Berkatalah Dia (Syu'aib):
"Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari
kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika
kamu cukupkan sepuluh tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, Maka
aku tidak hendak memberati kamu. dan kamu insya Allah akan mendapatiku Termasuk
orang- orang yang baik".
28. Dia (Musa) berkata:
"Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. mana saja dari kedua waktu yang
ditentukan itu aku sempurnakan, Maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku
(lagi). dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan".
29. Maka tatkala Musa telah
menyelesaikan waktu yang ditentukan dan Dia berangkat dengan keluarganya,
dilihatnyalah api di lereng gunung[1119] ia berkata kepada keluarganya:
"Tunggulah (di sini), Sesungguhnya aku melihat api, Mudah-mudahan aku
dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa)
sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan".
30. Maka tatkala Musa sampai ke
(tempat) api itu, diserulah Dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah
kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, Yaitu:
"Ya Musa, Sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam[1120].
31. Dan lemparkanlah tongkatmu.
Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak
seolah-olah Dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa
menoleh. (Kemudian Musa diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan
janganlah kamu takut. se- sungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang aman.
32. Masukkanlah tanganmu ke leher
bajumu[1121], niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan
dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan[1122], Maka yang demikian
itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun
dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik".
33. Musa berkata: "Ya Tuhanku
Sesungguhnya Aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, Maka aku
takut mereka akan membunuhku.
34. Dan saudaraku Harun Dia lebih
fasih lidahnya daripadaku[1123], Maka utuslah Dia bersamaku sebagai pembantuku
untuk membenarkan (perkata- an)ku; Sesungguhnya aku khawatir mereka akan
mendustakanku".
35. Allah berfirman: "Kami
akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan
yang besar, Maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua)
dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang
akan menang.
36. Maka tatkala Musa datang kepada
mereka dengan (membawa) mukjizat- mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata:
"Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan Kami belum pernah
mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang Kami dahulu".
37. Musa menjawab: "Tuhanku
lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa
yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. Sesungguhnya
tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim".
38. Dan berkata Fir'aun: "Hai
pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah
Hai Haman untukku tanah liat[1124] kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku
benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta".
39. Dan Berlaku angkuhlah Fir'aun
dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka
menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada kami.
40. Maka Kami hukumlah Fir'aun dan
bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah
bagaimana akibat orang-orang yang zalim.
41. Dan Kami jadikan mereka
pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka
tidak akan ditolong.
42. Dan Kami ikutkanlah laknat
kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka Termasuk orang-orang
yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
43. Dan Sesungguhnya telah Kami
berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi
yang terdahulu, untuk men- Jadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat,
agar mereka ingat.
44. Dan tidaklah kamu (Muhammad)
berada di sisi yang sebelah barat[1125] ketika Kami menyampaikan perintah
kepada Musa, dan tiada pula kamu Termasuk orang-orang yang menyaksikan.
45. Tetapi Kami telah Mengadakan
beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang panjang, dan Tiadalah
kamu tinggal bersama-sama penduduk Mad-yan dengan membacakan ayat-ayat Kami
kepada mereka, te- tapi Kami telah mengutus rasul-rasul.
46. Dan Tiadalah kamu berada di
dekat gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (kami beritahukan itu
kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu memberi peringatan kepada
kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan
sebelum kamu agar mereka ingat.
47. Dan agar mereka tidak
mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan:
"Ya Tuhan Kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang Rasul kepada Kami,
lalu Kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah Kami Termasuk orang-orang
mukmin".
48. Maka tatkala datang kepada
mereka kebenaran[1126] dari sisi Kami, me- reka berkata: "Mengapakah tidak
diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa
dahulu?". dan Bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang
telah diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata: "Musa
dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu". dan mereka (juga) berkata:
"Sesungguhnya Kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu".
49. Katakanlah: "Datangkanlah
olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi
petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya aku mengikutinya, jika
kamu sungguh orang-orang yang benar".
50. Maka jika mereka tidak Menjawab
(tantanganmu) ketahuilah bahwa sesung- guhnya mereka hanyalah mengikuti hawa
nafsu mereka (belaka). dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.
sesung- guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
51. Dan Sesungguhnya telah Kami
turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka
mendapat pelajaran[1127].
52. Orang-orang yang telah Kami
datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan
Al Quran itu.
53. Dan apabila dibacakan (Al Quran
itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya;
Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami
sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).
54. Mereka itu diberi pahala dua
kali[1128] disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan
kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka
nafkahkan.
55. Dan apabila mereka mendengar
Perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka
berkata: "Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan
atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".
56. Sesungguhnya kamu tidak akan
dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk.
57. Dan mereka berkata: "Jika
Kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya Kami akan diusir dari negeri
kami". dan Apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah
Haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari
segala macam (tumbuh- tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami?.
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
58. Dan berapa banyaknya (penduduk)
negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam
kehidupannya; Maka Itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi)
sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. dan Kami adalah Pewaris(nya)[1129].
59. Dan tidak adalah Tuhanmu
membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang Rasul yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam Keadaan melakukan kezaliman.
60. Dan apa saja[1130] yang
diberikan kepada kamu, Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal.
Maka Apakah kamu tidak memahaminya?
61. Maka Apakah orang yang Kami
janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama
dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi[1131];
kemudian Dia pada hari kiamat Termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam
neraka)?
62. Dan (ingatlah) hari (di waktu)
Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang
dahulu kamu katakan?"
63. Berkatalah orang-orang yang
telah tetap hukuman atas mereka[1132]; "Ya Tuhan Kami, mereka Inilah
orang-orang yang Kami sesatkan itu; Kami telah menyesatkan mereka sebagaimana
Kami (sendiri) sesat[1133], Kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada
Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami".
64. Dikatakan (kepada mereka)
"Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, Maka
sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat
azab. (mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk.
65. Dan (ingatlah) hari (di waktu)
Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Apakah jawabanmu kepada Para
rasul?"
66. Maka gelaplah bagi mereka
segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya
menanya.
67. Adapun orang yang bertaubat dan
beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga Dia Termasuk orang-orang
yang beruntung.
68. Dan Tuhanmu menciptakan apa
yang Dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi
mereka[1134]. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan
(dengan Dia).
69. Dan Tuhanmu mengetahui apa yang
disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
70. Dan Dialah Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia
dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan[1135].
71. Katakanlah: "Terangkanlah
kepadaKu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang
kepadamu? Maka Apakah kamu tidak mendengar?"
72. Katakanlah: "Terangkanlah
kepadaKu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang
kamu beristirahat padanya? Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia
jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya.
74. Dan (ingatlah) hari (di waktu)
Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang
dahulu kamu katakan?"
75. Dan Kami datangkan dari
tiap-tiap umat seorang saksi[1136], lalu Kami berkata "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu", Maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu[1137] kepunyaan
Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan.
76. Sesungguhnya Karun adalah
Termasuk kaum Musa[1138], Maka ia Berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami
telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (ingatlah) ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
77. Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
78. Karun berkata:
"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka.
79. Maka keluarlah Karun kepada
kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki
kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah
diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan
yang besar".
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun
beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang
menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang
dapat) membela (dirinya).
82. Dan jadilah orang-orang yang
kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah
Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan
menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita
benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung
orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
83. Negeri akhirat[1140] itu, Kami
jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di (muka) bumi. dan kesudahan (yang baik)[1141] itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.
84. Barangsiapa yang datang dengan
(membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya
itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah
diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu,
melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.
85. Sesungguhnya yang mewajibkan
atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu
ke tempat kembali[1142]. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang
membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata".
86. Dan kamu tidak pernah mengharap
agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat
yang besar dari Tuhanmu [1143], sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi
penolong bagi orang-orang kafir.
87. Dan janganlah sekali-kali
mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah
ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu,
dan janganlah sekali-sekali kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan
tuhan.
88. Janganlah kamu sembah di
samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
[1110] Ialah huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam
miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli
tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang
Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan
yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para
Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al
Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
[1111] Golongan yang ditindas itu
ialah Bani Israil, yang anak- anak laki-laki mereka dibunuh dan anak-anak
perempuan mereka dibiarkan hidup.
[1112] Maksudnya: negeri Syam dan
Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu.
sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
[1113] Fir'aun selalu khawatir
bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh Bani Israil karena itu Dia membunuh
anak-anak laki-laki yang lahir dalam kalangan Bani Israil. ayat ini menyatakan
bahwa akan terjadi apa yang dikhawatirkannya itu.
[1114] Setelah ibu Musa
menghanyutkan Musa di sungai Nil, Maka timbullah penyesalan dan kesangsian
hatinya lantaran kekhawatiran atas keselamatan Musa bahkan Hampir-hampir ia
berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya itu kembali, yang
akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa Musa adalah anaknya sendiri.
[1115] Maksudnya: tengah hari, di
waktu penduduk sedang istirahat.
[1116] Maksudnya: Musa menyesal
atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena Dia bukanlah bermaksud
untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
[1117] Maksudnya: merasa sangat
khawatir, kalau-kalau ada orang yang menyusul untuk menangkapnya.
[1118] Yang dimaksud dengan Khair
(kebaikan) dalam ayat ini menurut sebagian besar ahli tafsir ialah barang
sedikit makanan.
[1119] Setelah Musa a.s.
menyelesaikan Perjanjian dengan Syu'aib a.s. ia berangkat dengan keluarganya
dengan sejumlah kambing yang diberi mertuanya, Maka pada suatu malam yang
sangat gelap dan dingin Musa a.s. tiba di suatu tempat tetapi Setiap beliau
menghidupkan api, api itu tidak mau menyala. hal itu sangat mengherankan Musa
Maka ia berkata kepada Istrinya sebagai tersebut dalam ayat 29.
[1120] Di tempat dan di saat Itulah
Musa a.s. mulai diangkat menjadi rasul.
[1121] Maksudnya: meletakkan tangan
ke dada leher baju.
[1122] Maksudnya: karena Musa
merasa takut, Allah memerintahkan untuk mendekapkan tangan ke dadanya agar rasa
takut itu hilang.
[1123] Nabi Musa a.s. selain merasa
takut kepada Fir'aun juga merasa dirinya kurang lancar berbicara menghadapi
Fir'aun. Maka dimohonkannya agar Allah mengutus Harun a.s. bersamanya, yang
lebih petah lidahnya.
[1124] Maksudnya: membuat batu
bata.
[1125] Maksudnya: di sebelah barat
lembah suci Thuwa; Lihat surat Thaha ayat 12.
[1126] Yang dimaksud dengan
kebenaran di sini ialah Al Quran.
[1127] Allah s.w.t. menurunkan Al
Quran ini bahagian demi bahagian supaya orang kafir Mekah dapat memahaminya
dengan baik dan supaya mereka beriman dengannya.
[1128] Mereka diberi pahala dua
kali Ialah: kali pertama karena mereka beriman kepada Taurat dan kali yang
kedua ialah karena mereka beriman kepada Al Quran.
[1129] Maksudnya: sesudah mereka
hancur tempat itu sudah kosong dan tidak dimakmurkan lagi, hingga Kembalilah ia
kepada pemiliknya yang hakiki Yaitu Allah.
[1130] Maksudnya: hal-hal yang
berhubungan dengan duniawi Seperti, pangkat kekayaan keturunan dan sebagainya.
[1131] Maksudnya: orang yang diberi
kenikmatan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari
kebahagiaan hidup di akhirat, karena itu Dia di akhirat diseret ke dalam
neraka.
[1132] Maksudnya: mereka yang
disekutukan dengan Allah.
[1133] Yang dikatakan sekutu Allah
itu berkata bahwa mereka menyesatkan pengikut-pengikutnya adalah dengan kemauan
Pengikut-pengikut itu sendiri, bukan karena paksaan dari pihak mereka,
sebagaimana mereka sendiri sesat adalah dengan kemauan mereka pula.
[1134] Bila Allah telah menentukan
sesuatu, Maka manusia tidak dapat memilih yang lain lagi dan harus menaati dan
menerima apa yang telah ditetapkan Allah.
[1135] Maksudnya: Allah sendirilah
yang menentukan segala sesuatu dan ketentuan-ketentuan itu pasti Berlaku dan
Dia pulalah yang mempunyai kekuasaan yang mutlak.
[1136] Yang dimaksud: saksi di sini
ialah Rasul yang telah diutus kepada mereka waktu di dunia.
[1137] Maksudnya: di waktu itu
yakinlah mereka, bahwa apa yang telah diterangkan Allah dengan perantaraan
Rasul-Nya Itulah yang benar.
[1138] Karun adalah salah seorang
anak paman Nabi Musa a.s.
[1139] Menurut mufassir: Karun ke
luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan
inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya.
[1140] Yang dimaksud kampung
akhirat di sini ialah kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat.
[1141] Maksudnya: syurga.
[1142] Yang dimaksud dengan tempat
kembali di sini ialah kota Mekah. ini adalah suatu janji dari Tuhan bahwa Nabi
Muhammad s.a.w. akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan ini sudah
terjadi pada tahun kedelapan hijrah di waktu Nabi menaklukkan Mekah. ini
merupakan suatu mukjizat bagi Nabi.
[1143] Maksudnya: Al Quranul karim
itu diturunkan bukanlah karena Nabi Muhammad s.a.w. mengharap agar diturunkan,
melainkan karena rahmat daripada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar